Wednesday, August 24, 2011

Resume Materi Pra LKMM TD FTSP-ITS 2009


1.     ANALISIS TEMA (Abdul Muis)
Tema Pra-TD : membentuk pribadi mahasiswa FTSP yang kritis, dinamis, dan bertanggung jawab demi terwujudnya generasi yang prestatif dan kontributuf.
Arti per-kata menurut KBBI:
Membentuk                 : mewujudkan/ melahirkan
Pribadi                         : diri sendiri
Mahasiswa                  : belajar di perguruan tinggi
Kritis                           : tidak lekas percaya, analisis tajam
Dinamis                       : penuh semangat, fleksibel
Tanggung jawab          : wajib menanggung segala sesuatu tertentu
Terwujudnya               : terlaksana, terbentuk
Generasi                      : satu angkatan
Prestatif                       : menghasilkan
Kontributif                  : memberi manfaat

Kesimpulan :             melahirkan individu mahasiswa dengan analisis tajam, mudah menyesuaikan diri, penuh semangat, bertanggung jawab, sehingga terlaksana suatu angkatan yang berprestasi dan berkontribusi.

2.     PERSEPSI (Aji)
Pemikiran seseorang terhadap objek secara subjektif.
Meliputi          : Penginderaan (sensasi) → melihat, mendengar
                          Perhatian (atensi) →fokus
                          Interpretasi → aplikasi, kelanjutan dari kegiatan di atas
Faktor                        : Sudut pandang/ cara pandang
                          Kelengkapan data
                          Tingkat pendidikan, pegetahuan, pengalaman
                          Lingkungan →  orang desa atau orang kota
                          Penarikan kesimpulan
Bentuk kegagalan persepsi:
  1. Kesalahan atribusi : kesalahan menduga
  2. Efek halo : kesalahan mengambil kesan pertama
  3. Stereotif : hasil menggosip
  4. Prasangka : kekeliruan persepsi yang berbeda antara orang satu dengan yang lain
  5. Gegar budaya : selalu membawa budaya lama
Kesimpulan : Persepsi → pola pikir → keputusan

3.     KESALAHAN BERPIKIR
Kegiatan menggunakan akal budi untuk memutuskan sesuatu secara intelektual.
Faktor yang mempengaruhi:
  1. Pengalaman : masa lalu yang menjadi hikmah
  2. Persepsi : opini seseorang yang disampaikan dan belum tentu benar adanya
  3. SINA (sistem, nilai, asumsi) : trek, moralitas, batas, norma, etika
Nilai : bersifat subjektif, abstrak.
  1. Data : bersifat penting dan ilmiah
  2. Pengamatan
Berpikir prestatif
Prestasi            : hasil kerja yang pantas dihargai; hasil usaha, bukan kebetulan; hasil optimal.
Kesalahan berpikir:
  1. Terpengaruh emosi/ perasaan
  2. Ambigu (penafsiran ganda)
  3. Data tidak sesuai
  4. Over generalisasi (hiperbolis)
Berpikir kritis : suka mempertanyakan sesuatu, selalu ingin tahu, tidak mudah percaya.
  1. Apatis : cuek
  2. Skeptis : ikut merasakan, tapi tidak bertindak
  3. Kritis : merasakan, responsif, aktif
Perlu informasi dari :
  1. Pengalaman
  2. Pernyataan seseorang
  3. Pertanyaan, menemukan jawaban
Kesimpulan:
  1. Sering menggali fakta
  2. Memilih alternatif
  3. Pikirkan dampak yang mungkin timbul
  4. Menjatuhkan pilihan

4.     MENDENGAR AKTIF (Yuzarian Faulizar Pohan)
Mendengar dengan intensitas tinggi/ konsentrasi, empati/ perasaan, penerimaan, serta bertanggung jawab.
  1. Mendengar aktif secara aktif : ada pertanyaan/ sanggahan
  2. Mendengar aktif secara pasif : memperhatikan secara penuh, sudah jelas
Prinsip :
  1. Hearing → media awal, mendengarkan
  2. Understanding → pemahaman
  3. Remembering → mengingat
  4. Interpreting → membuat persepsi yang benar
  5. Evaluating → evaluasi, agar tidak salah persepsi
  6. Responding → pertanyaan, umpan balik, sanggahan
Faktor yang mempengaruhi:
Hambatan mental : dari diri sendiri, daya otak lemah
Hambatan fisik : dari luar; seperti faktor suara, ruangan terlalu besar, bising.
Poor listener : akibat dari berbagai halangan yang mengganggu proses mendengar aktif.
Ciri-ciri :
  1. Blank
  2. Mendengar sebagian
  3. Mendengar tapi tidak akurat
  4. Lupa sama sekali yang ada dalam pembicaraan
Manfaat mendengar aktif :
  1. Membantu mnyelesaikan masalah
  2. Tahu watak orang lain
  3. Meningkatkan hubungan
  4. Mendapat informasi
  5. Membantu pendengar lain menjadi pendengar aktif

5.     BERBICARA EFEKTIF
Bicara : berkata, bercakap, berpendapat
Efektif : ada pengaruhnya, membawa hasil
Berbicara efektif : mampu menyampaikan sesuatu dan dapat diterima pihak lain.
Faktor yang perlu diperhatikan:
  1. Tujuan
  2. Topik
  3. Mendengar
  4. Penghubung
  5. Teknik bicara (bahasa tubuh untuk mempertegas, mimik, wajah, suara)
  6. Batas waktu
  7. Menerima dan menanggapi argumen
Kiat bicara efektif:
  1. Mudah dipahami
  2. Dapat dipercaya
  3. Bahasa non-verbal
  4. Mengulang pesan seperlunya
  5. Berusaha dapat feed back
  6. Menyebutkan perasaan
Syarat bicara di depan umum:
  1. Pokok pikiran jelas
  2. Menyampaikan gagasan
  3. Merumuskan dengan singkat

Kendala-kendala:
  1. Kurang percaya diri
  2. Grogi
  3. Tidak percaya diri

6.     A.K.U. (Abdul Muis)
AMBISI
Sesuatu yang ingin dicapai seseorang dengan tekad bulat.
Jenis ambisi : Ambisi hampiran (yang diusahakan terjadi)
                        Ambisi hindaran (yang diusahakan tidak terjadi)
Penyebab muncul ambisi :
untuk kenikmatan, ketentraman, kehangatan, ketenaran, kekuasaan, keberhasilan.
Harus dipikirkan tentang:
  1. Prioritas ambisi : mana yang perlu didahulukan
  2. Tangga ambisi : tahapan-tahapan/ proses
  3. Konflik ambisi
KENYATAAN
Faktor-faktor yang berpeluang untuk terciptanya ambisi.
Jenis-jenis :    Eksternal : pengaruh orang tua
Internal : keyakinan, kesanggupan, watak, selera, sikap, gaya kerja
USAHA
Kegiatan untuk mencapai ambisi
Macam-macam:         Usaha reaktif : tidak diinginkan
Usaha proaktif : menghampiri ambisi

7.     S.R.K.
SASARAN
Penjelasan tujuan yang akan dicapai dalam pengambilan tindakan
Sasaran → individu
             → bersama (komunal)
Metode : manajemen waktu dan plan kerja
RESIKO
Kemungkinan bahaya yang muncul dari suatu usaha.
KONSEKUENSI
Akibat dari suatu resiko
Sasaran → resiko → konsekuensi → hasil → evaluasi
                 Antisipasi

8.      PENGENALAN DIRI (Alfian Permana)
Proses mengungkap sifat diri sendiri yang tidak dimengerti menjadi dimengerti dengan tepat.
Tujuan : mengetahui potensi dan kelemahan diri sendiri
Tipe-tipe kepribadian :
  1. Sanguinis (popular)

Suka bicara
Humoris
Emosional
Ekspresif
Childies
Kreatif
Spontanistas
Cepat meminta maaf
Bukan pendendam
Penuh semangat
Ingatan kuat pada warna

  1. Koleris (kuat)

Tipe pemimpin           
Dinamis                      
Aktif                          
Bersaing
Selalu benar dalam keadaan darurat
Menekankan fungsi hasil, bukan proses
Tidak perlu teman

  1. Melankolis (sempurna)

Penuh pikiran
Analitis
Sensitif                       
Serius
Idealis
Tekun
Perfeksionis
Berbakat
Teratur
Artistik
Rapi
Setia
Puitis

  1. Plegmatis (damai)

Rendah hati
Tegar
Mudah bergaul
Perhatian
Tidak tergesa-gesa
Pendengar yang baik
Konsisten
Tenang
Cerdas
Santai
Suka menyembunyikan emosi
Tidak suka menyinggung

Menjadi penengah
Mudah sepakat, mudah bilang “Ya”
Menghindari konflik
Suka mengawasi orang


Tips and tricks:
  1. Sanguinis
Bicara efektif
Jangan berlebihan/ hiperbolis
Belajar mendengarkan orang lain
Belajar mendahulukan kepentingan orang lain
Jangan berpikir bahwa semua adalah “Aku”
  1. Koleris
Belajar rileks
Singkirkan tekanan
Belajar membuat planning
Jangan menyepelekan orang lain
Menanggapi kepemimpinan orang lain
Berhenti memanipulasi orang
Latih kesabaran
Simpan nasihat sampai diminta
  1. Melankolis
Jangan mudah sakit hati
Positive thinking
Jangan cari kesulitan
Jangan lewatkan banyak waktu hanya untuk ‘merencanakan’
Kendurkan standart
Bersyukur karena Anda mampu memahami watak orang lain
  1. Plegmatis
Berusaha membangkitkan semangat
Lebih memotivasi diri
Coba hal baru
Jangan menunda pekerjaan
Belajar untuk bertanggung jawab
Sekali-kali berani berkata “Tidak”
Berlatih membuat keputusan
Pola interaksi lingkungan:
  1. Dominance

Blak-blakan
Sering telat
Kamar tidak teroganisir rapi
Tidak sabaran
Jabatan tangan keras
Berani
Mendominasi
Agresif
Cepat mengkritik


·         Dukung tujuannya, ajak berdebat tentang fakta.
  1. Influence

Kamar tidur didekor
Kamar berantakan
Lebih banyak terlihat bersemangat
Detail
Komunikatif
Modis

·         Bicarakan tentang opini, ide menarik, pengalaman, jangan cepat bosan, antusias.
  1. Steadiness

Banyak foto keluarga dan binatang kesayangan
Kamar rapi
Pendengar baik
Sabar
Tenang
Suka bertanya
Mudah puas
Suka memakai pakaian yang nyaman

·         Dukung perasaan, bicara dengan tenang, jadi pendengar baik, jangan dekat terlalu cepat, selalu menghubungi, selalu membantu.
  1. Compliance

Kamar sangat rapi
Sopan
Diplomatis
Akurat
Perfeksionis
Disiplin
Menghindari tatapan mata

·         Bicaralah secara sistematis, jangan memaksakan keputusan, jangan main-main, dukung perasaannya.

9.     PENGEMBANGAN DIRI (Jati A./ Dio)
Waktu : esensi hidup yang sifatnya tidak dapat kembali dan cepat berlalu.
Pengaturan waktu yang buruk:
  1. Jadwal tidak mandiri
  2. Terlalu sering have fun
  3. Sering datang ke acara yang tidak penting
  4. Sering merasa sibuk
  5. Suka menunda pekerjaan
  6. Produktifitas kerja berkurang

Penting
Tidak penting
Mendesak
I
III
Tidak mendesak
II
IV
*Kuadran I (Mendesak-Penting) → “Si Penunda Pekerjaan”
Akibat : prioritaskan jadwal, kurang akrab, stress, mengabaikan yang penting.
*Kuadran III (Mendesak-Tidak penting)
Suka lakukan hal penting bagi dirinya, padahal tidak penting; suka mendalami masalah kecil.
Akibat : kurang disiplin, hal penting terabaikan, sering merasa dilecehkan.
Tips : jangan sering mengatakan “Iya”
*Kuadran IV (Tidak penting-Tidak mendesak) → “Si Pemalas”
Suka menyia-nyiakan waktu.
Akibat : kurang bertanggung jawab
Tips : tentukan visi misi
*Kuadran II (Penting-Tidak mendesak) → “Si Prioritizer” → paling baguzzzz

10. PRIBADI DAN ORGANISASI (Adibah)
Organisasi : suatu kelompok dengan satu misi dan satu tujuan.
Visi : tujuan
Misi : cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan
Organisasi :    Wadah aspirasi
                        Proses
                        Sistem perilaku
                        Alat mencapai tujuan
Fungsi organisasi :
  1. Pengembangan diri
  2. Pengembangan minat bakat
  3. Kerjasama
  4. Mengasah soft skill non-akademik
Komponen organisasi :
  1. Visi dan misi
  2. Leader, follower
  3. Arahan kerja, struktur
  4. Pedoman, metode, regulasi
Kepentingan organisasi = kepentingan pribadi
Kepentingan pribadi ≠ kepentingan organisasi

11.             KM-ITS (Fifit Mirowati)
Terdiri atas :

HMJ
LMF
DOP
MKM
LM-ITS
LMB-UKM
LSM
Kongres (sekali setahun)
BEM (tingkat institut)
Mubes 

Kampus Arsitektur ITS
2009

No comments:

Post a Comment